Aceh Timur — Ketua Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Aceh Timur, Hendrika Saputra, menyerukan perhatian serius terhadap kondisi jalan berlubang di kawasan Jembatan Kuta Lawah. Jalan lintas nasional yang menghubungkan Banda Aceh dan Medan ini dilaporkan dalam kondisi memprihatinkan, khususnya di Desa Dama Pulo (Beunot), yang berada di perbatasan Kecamatan Idi Rayeuk dan Darul Aman.
“Lubang-lubang di jalan ini sangat membahayakan, apalagi saat hujan karena air menggenang dan menyamarkan kerusakan tersebut. Saya sendiri hampir terperosok saat melintasinya,” ujar Hendrika Saputra, Rabu(4/12/2024).
Kondisi jalan yang rusak ini, menurutnya, menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengendara, terutama pengendara sepeda motor. Ia menegaskan bahwa perbaikan mendesak harus segera dilakukan untuk menghindari potensi kecelakaan yang bisa memakan korban jiwa.
Tuntutan Perbaikan Jalan
Hendrika meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, dan Pemerintah Provinsi Aceh untuk segera turun tangan memperbaiki jalan berlubang di kawasan tersebut. Jalur ini merupakan akses vital yang menghubungkan dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara, sehingga kondisinya sangat berpengaruh terhadap mobilitas masyarakat dan distribusi barang.
“Kami berharap pihak terkait dapat segera bertindak. Jangan sampai ada korban baru dilakukan perbaikan. Keselamatan pengguna jalan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Imbauan Kepada Masyarakat
Hendrika juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas di kawasan tersebut, terutama ketika hujan deras yang dapat membuat jalan berlubang sulit terlihat. “Kita semua harus lebih waspada, namun pemerintah juga harus bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Akses Strategis, Perhatian Diperlukan
Jembatan Kuta Lawah dan jalur di sekitarnya adalah salah satu akses strategis di Aceh. Hendrika menekankan bahwa perbaikan jalan ini tidak hanya penting untuk keselamatan, tetapi juga untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan perekonomian daerah.
Ia berharap tuntutan masyarakat ini segera diwujudkan melalui perbaikan konkret agar kenyamanan dan keselamatan pengendara dapat terjamin. “Ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat harus bergerak cepat demi kepentingan semua pihak,” pungkasnya.(BS)