Tribunbabelnews.com
Kisah Perjuangan TNI Pikul Material Lewati Sungai Hutan Makam Pahlawan Nasional
Aceh Utara – Kesunyian di pelosok puncak bukit Alue Kureng Kerto, kawasan hutan belantara Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, terdapat artefak nilai penting bagi sejarah salah satunya makam seorang pejuang kemerdekaan Indonesia pahlawan nasional srikandi Aceh Cut Nyak Meutia begitu miris terkesan terabaikan.
Padahal, kemerdekaan Republik Indonesia saat ini telah memasuki usianya yang ke-79 tahun, namun baru dilakukan pemugaran direnovasi oleh para prajurit TNI yang dipimpin oleh Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran seorang perwira TNI Kopassus yang merupakan putra asli Aceh.
Cuaca disertai hujan lebat mengguyur menambah sulitnya akses jalur medan ekstrim licin di kawasan tersebut, terlihat sejumlah unit kendaraan tempur dan kuda besi prajurit TNI terperosok saat mendaki lintasan bukit terjal puncak bukit keruengkerto.
Namun semua itu tidak menyurutkan semangat perjuangan para ksatria prajurit TNI itu, meski mereka terjatuh bangun menerabas hutan lindung menempuh jarak sekitar 4 km, pada Senin (9/13/2024) pagi hingga kembali saat malam tiba.
“Pemugaran ini pekerjaannya sedang berlangsung, kami selaku putra asli Aceh, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar dan saya Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran dalam menghormati perjuangan para Pahlawan pendahulu salah satunya Cut Nyak Meutia pejuang srikandi Aceh,” ungkap Danrem.
Danrem Ali Imran menguraikan, pemugaran makam telah direncanakan sejak Mei 2024, dan bertepatan dalam rangka memperingati Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, HJK Ke-79 TNI AD, “TNI AD Berjuang Bersama Rakyat”.
Selain itu, gagasan tersebut bertujuan dalam rangka menghormati dan menjaga marwah pahlawan nasional dengan merawat benda-benda sejarah bukti peninggalan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh dilupakan.
“Makam pahlawan inilah sebagai bukti kisah perjuangan yang harus dirawat, jika kita jaga marwah pahlawan pendahulu berarti kita telah menjaga kehormatan bangsa Indonesia dimata dunia.
Kisah Perjuangan TNI Pikul Material Lewati Sungai Hutan Makam Pahlawan Nasional
Aceh Utara – Kesunyian di pelosok puncak bukit Alue Kureng Kerto, kawasan hutan belantara Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, terdapat artefak nilai penting bagi sejarah salah satunya makam seorang pejuang kemerdekaan Indonesia pahlawan nasional srikandi Aceh Cut Nyak Meutia begitu miris terkesan terabaikan.
Padahal, kemerdekaan Republik Indonesia saat ini telah memasuki usianya yang ke-79 tahun, namun baru dilakukan pemugaran direnovasi oleh para prajurit TNI yang dipimpin oleh Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran seorang perwira TNI Kopassus yang merupakan putra asli Aceh.
Cuaca disertai hujan lebat mengguyur menambah sulitnya akses jalur medan ekstrim licin di kawasan tersebut, terlihat sejumlah unit kendaraan tempur dan kuda besi prajurit TNI terperosok saat mendaki lintasan bukit terjal puncak bukit keruengkerto.
Namun semua itu tidak menyurutkan semangat perjuangan para ksatria prajurit TNI itu, meski mereka terjatuh bangun menerabas hutan lindung menempuh jarak sekitar 4 km, pada Senin (9/13/2024) pagi hingga kembali saat malam tiba.
“Pemugaran ini pekerjaannya sedang berlangsung, kami selaku putra asli Aceh, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar dan saya Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran dalam menghormati perjuangan para Pahlawan pendahulu salah satunya Cut Nyak Meutia pejuang srikandi Aceh,” ungkap Danrem.
Danrem Ali Imran menguraikan, pemugaran makam telah direncanakan sejak Mei 2024, dan bertepatan dalam rangka memperingati Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, HJK Ke-79 TNI AD, “TNI AD Berjuang Bersama Rakyat”.
Selain itu, gagasan tersebut bertujuan dalam rangka menghormati dan menjaga marwah pahlawan nasional dengan merawat benda-benda sejarah bukti peninggalan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh dilupakan.
“Makam pahlawan inilah sebagai bukti kisah perjuangan yang harus dirawat, jika kita jaga marwah pahlawan pendahulu berarti kita telah menjaga kehormatan bangsa Indonesia dimata dunia.