BANGKA BELITUNG Tribunbabelnews.com – Lemahnya pengawas serta kemungkinan diduga sudah berkoordinasi dengan aparat tertentu aktifitas Penyelundupan pasir timah dari Pulau Belitung ke Pulau Bangka diduga makin marak.
Dari informasi yang di dapat oleh Tim Media yang Tergabung dalam Tim Serigala Malam aktifitas penyelundupan pasir timah ditemukan fakta bahwa ribuan ton pasir timah keluar dari Pulau Belitung setiap pekannya. Pasir timah tersebut diselipkan diantara muatan yang dibawa truk-truk ekspedisi kemudian menyeberang ke Pulau Bangka menggunakan kapal jenis roro.
Modus yang digunakan oleh para pemain yaitu dengan menempatkan pasir timah dalam karung dan di masukan kedalam fiber fiber bermuatan ikan.
Seperti halnya kemarin,Senin 28/10/2024 pukul 02.00 WIB dini hari sebanyak 240 kampil pasir timah dibawa dengan 2 (dua) mobil truk menuju kolektor yang berada di seputaran Air Bara mendarat di Pelabuhan ASDP Sadai menggunakan Kapal Roro KMP Gorare rute Tanjung Ru – Sadai Bangka dan aktifitas ini luput dari pantauan APH.
Diketahui penyebab pengiriman pasir timah tersebut dikarenakan harga di pulau Bangka selisih Rp. 50.000 – 70.000 per Kg, sehingga menyebabkan para pemain pasir timah di Pulau Belitung tergiur untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi,Dari analisa yang didapat bahwa beberapa smelter sudah mendapatkan RKAB sehingga memasang harga yang cukup tinggi untuk mendapatkan pasir timah dalam memenuhi kuota ekspor dan smelter-smelter timah di Pulau Bangka diduga kuat menjadi penampung karena tidak satu pun smelter di Belitung yang beroperasi.
Dari informasi yang di dapat oleh awak media dilapangan muncul nama para oknum nakal yang bermain dalam pusaran penyeludupan pasir timah tersebut mulai dari para pemodal, pencari pasir timah hingga oknum aparat yang menjadi bekingan dan yang melakukan pengiriman.
Hingga berita ini tayang Awak Media yang tergabung dalam Tim Serigala Malam masih berupaya mengali informasi untuk keberimbangan berita.(Tim Serigala Malam).
*Bersambung*—